Rabu, 01 Mei 2013

Dengan Insentif dan Libatkan Masyarakat Desa, Program Tanam 1 Milyar Pohon 2010 Cukup Baik


Ani Purwati - 18 Jun 2010
Program penanaman 1 milyar pohon pada 2010 yang dicanangkan Presiden Desember 2009 lalu cukup baik untuk mengatasi kerusakan atau degradasi lahan dan hutan jika melibatkan masyarakat pedesaan dan dengan sistem insentif. Bukan sekedar saat menanam, tapi masyarakat diberi tugas untuk merawat hingga tanaman tetap tumbuh dengan baik hingga tingkat keberhasilan hidup tinggi. 
“Untuk mencapai hal demikian sebaiknya ada sistem insentif (jangka panjang sekitar 5 tahun) yang diberikan dengan pengawasan oleh masyarakat sipil seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),”  Demikian menurut I. Nyoman Suryadiputra sebagai Direktur Wetlands Indonesia melalui pesannya pada beritabumi.or.id (18/6).
Dijelaskan Nyoman, jika penanaman melibatkan kontraktor sebaiknya mereka harus diikat dengan perjanjian, bukan sekedar tanam tapi kewajiban merawat, pembayaran kepada kontraktor sebaiknya berdasarkan keberhasilan hidup (bukan jumlah bibit yang ditanam).  Lakukan pembayaran secara bertahap.
Pemilihan lokasi dan jenis tanaman harus tepat.  Jika menginginkan tanaman yang cepat tumbuh, tapi punya nilai penting dari sisi ekonomis maupun ekologis hal demikian perlu suatu kajian oleh para pakar. Contoh: cemara laut (Cassuarina ) cepat tumbuhnya (8 meter dalam 4 tahun) dan cocok ditanam di tepi pantai dengan substrat pasir. Tanaman ini mempunyai nilai ekonomis penting sebagai bahan baku kertas. Pohon jelutung (Dyera spp) dapat tumbuh baik pada lahan gambut yang sudah rusak, dapat  tumbuh dengan cepat, mempunyai nilai ekonomis dan lingkungan yang penting .
Untuk menanggulangi dan mencegah degradasi lahan lebih lanjut, menurut Nyoman, langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah dan semua elemen masyarakat adalah untuk lahan gambut: jangan membuka lahan gambut, jika sudah terlanjur terbuka hindari drainase yang berlebihan (tutup saluran-saluran drainase yang terdapat di lahan gambut). Jangan menggunakan api di lahan gambut, karena jika terbakar sulit diatasi dan cepat merambat ke lokasi lain (juga mengemisikan karbon dioksida dalam jumlah besar.  Moratorium gambut yang dicanangkan pemerintah baru-baru ini, harus didukung semua pihak (swasta, LSM, instansi pemerintah di daerah dan pusat) dan jangka waktu moratorium sebaiknya bukan dua tahun tapi hingga ada kajian lebih lanjut tentang pemulihannya.
Sedangkan untuk menanggulangi degradasi lahan di kawasan mangrove, langkah yang perlu ditempuh adalah segera menetapkan kebijakan (dan tegakkan aturannya) tentang lebarnya sabuk hijau (green belt), segera rehabilitasi wilayah pesisir yang mangrovenya sudah rusak (misal melalui penanaman), batasi pembangunan di wilayah pesisir (terutama yang membongkar hutan mangrove) karena jika terjadi kenaikan air laut akibat perubahan iklim, mangrove yang sehat dapat berperan sebagai benteng daratan dan mendukung berbagai kepentingan/infrastruktur lain di darat.
Lalu adakan kampanye besar-besaran tentang fungsi hutan mangrove dan gambut dalam rangka mitigasi dan adaptasi terhadap adanya perubahan iklim global.
Dalam sambutannya saat peringatan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan 17 Juni  2010, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa untuk memperbaiki kerusakan hutan dan lahan yang terdegradasi, perlu terus dilakukan upaya penerapan teknik konservasi hutan, tanah, dan air dalam pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Selain itu lahan harus digunakan sesuai peruntukkannya, dan tidak boleh melebihi daya dukungnya.
 
Saat ini pemerintah sedang mengajak masyarakat untuk gemar menanam pohon, melalui gerakan Indonesia Menanam Satu Milyar Pohon Untuk Dunia atau One Billion Indonesian Trees. Presiden RI pada acara pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional, pada bulan Desember 2009, di Padalarang, telah mencanangkan Gerakan menanam 1 Milyar Pohon Untuk Dunia tahun 2010.
 
Kegiatan ini selain untuk lebih meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pemeliharaan pohon, juga merupakan bagian dari upaya mencegah atau mengurangi pemanasan global, dan perubahan iklim dengan memperbanyak penyerap karbon.

Penyebab Degradasi
 
Pada umumnya menurut Nyoman, degradasi lahan di Indonesia disebabkan oleh salah kelola, konversi lahan, dan perubahan iklim. Salah kelola misalkan lahan gambut yang didrainase airnya, menyebabkan gambut kering dan mudah terbakar (tanpa terbakarpun jika gambut didrainase airnya akan rusak, amblas/subside dan teroksidasi melepaskan gas CO2). Total lahan gambut di Indonesia sekitar 21 juta ha dengan kondisi rusak sekitar 30-40%.
Degradasi lahan juga disebabkan oleh konversi lahan. Misal mangrove ditebang, dijadikan tambak atau keperluan lain. Hal ini akan menyebabkan inrusi air laut ke darat, abrasi/erosi, hilangnya habitat berbagai satwa perairan (termasuk ikan dan udang) juga satwa lain (seperti burung).   Mangrove yang rusak di Indonesia diduga sekitar 5 juta ha, yang relatif masih baik diduga 3,4 juta ha.
Penyebab degradasi lahan lainnya adalah perubahan Iklim. Perubahan iklim akan berpengaruh terhadap kerusakan lahan (terutama di lahan gambut). Suhu udara yang semakin meningkat, akan semakin mempeluas gambut yang terbakar.
Sumber : http://www.beritabumi.or.id/?g=beritadtl&newsID=B0291&ikey=1

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Jurnal Ilmu Kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol. 3 (1) , 2009
Vol:Vol. 3 (1)

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol. 3 (2) , 2009
Vol:Vol. 3 (2)

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Eny Faridah / Fak. Kehutanan UGM / 14 (1) , 2010
Vol:14 (1) subyek:Kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Faridah, Eny / Fak. Kehutanan UGM / vol 4 (2) 2010, 2010
Vol:vol 4 (2) 2010 subyek:kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Widyorini, Ragil / Fak. Kehutanan UGM / vol 5 (1) 2011 , 2011
Vol:vol 5 (1) 2011 subyek:kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol II, III, IV, 2008, 2009, 2010
Vol:Vol II, III, IV subyek:Kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan
Pengarang: Ragil Widyorini / Fak. Kehutanan UGM / v.5,n.2, JUli-September 2011, 2011
Vol:v.5,n.2, JUli-September 2011 subyek:Kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan (jilid)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol. 1 (1-2), 2007
Vol:Vol. 1 (1-2)

Jurnal Ilmu Kehutanan (Jilid)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol. 1-3(1-2), 2007-2009
Vol:Vol. 1-3(1-2) subyek:Kehutanan

Jurnal Ilmu Kehutanan (sudah dibendel)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol. 1 (1), 2007
Vol:Vol. 1 (1)

Jurnal Ilmu Kehutanan (sudah dibendel)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol.1 (2), 2007
Vol:Vol.1 (2)

Jurnal Ilmu Kehutanan (sudah dibendel)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan UGM / Vol.2 (1), 2008
Vol:Vol.2 (1)


Jurnal Ilmu Kehutanan (sudah dibendel)
Pengarang: Eny Faridah / Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada / Vol. 2(2), 2008
Vol:Vol. 2(

Prosiding

Pemanfaatan Kayu Hutan Tanaman Industri (HTI) Untuk Pembuatan Medium Density Fibreboard (MDF)
Pengarang: Antono, Bambang S / Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Departemen Kehutanan, 2011
subyek:Kayu

Rehabilitasi Mangrove Pada Tapak-Tapak Yang Khusus
Pengarang: Cecep Kusmana / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikultur

Rehabilitasi Hutan Di Perum Perhutani
Pengarang: Haryono Kusuma / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikultur

Prinsip Silvikultur Reforestasi Dalam Rehabilitasi Dalam Rehabilisi Formasi Gumuk Pasir Di Kawasan Pantai Kebumen
Pengarang: Sumardi / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikultur

Klasifikasi Kemampuan Penggunaan Lahan Untuk Penentuan Silvikultur Rehabilitasi
Pengarang: C Nugroho Sulistyo Priyono / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikulture

Pengaruh Pengemasan Dan Lama Penyimpanan Bahan Stek Tiga Jenis Meranti Merah Terhadap Persentase Berakar Stek Di Rumah Kaca
Pengarang: R Mulyana Omon / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikultur

Seleksi Pohon Plus Merbau (Intsia bijuga (colebr) O Kuntze) Pada Beberapa Sebaran Alaminya di Papua Dan Maluku
Pengarang: Sapto Indrioko / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Silvikultur

Tantangan Rimbawan Dalam Meningkatkan Produktifitas Tegakan Pohon Di Lahan Milik
Pengarang: Hary Santoso / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Satu Dasawarsa INAFE: Pendidikan Agroforestri Jembatan Antara Pertanian Dan Kehutanan
Pengarang: Widianto / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Peran perhutani Dalam mendukung Sistem Kehidupan Di Pulau jawa
Pengarang: Haryono Kusuma / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas hutan

Peranan Perhutani Dalam Mendukung Sistem Kehidupan Di Pulau Jawa
Pengarang: Haryono Kusuma / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Sertifikasi Hutan : Sebuah Upaya Meneuju Pengelolaan Hutan Lestari
Pengarang: Silvi Nur Oktalina / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Silvikultur Intensif (Silin) Meranti Di PT Sari Bumi Kusuma
Pengarang: Widiyanto / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan


Potensi Penggunaan Musuh alami Dalam Pengendalian Hama Hutan Tanaman Di Indonesia
Pengarang: Musyafa / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Kerusakan Tajuk Hutan Jati Oleh Hama Ulat Jati (hyblaea puera cramer) Di KPH Ngawi
Pengarang: Enggar Apriyanto / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Ancaman Hama Kepik Renda Tingis beesoni (Hemiptera: Tingidae) Pada Tanaman Gmelia arborea di Indonesia
Pengarang: Pujo Sumantoro / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Adaptabilitas Dan Pertumbuhan Tiga Jenis Tengkawang Di Lahan Rawa Gambut PT Inhutani II Unit Kalimantan Barat
Pengarang: Sapto Indrioko / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Pertumbuhan Awal Tanaman Penghasil Gaharu (Gyrnops sp.) Asal Nusa Tenggara Barat di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin, Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan
Pengarang: Syamsudin Millang / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Pengembangan Aren (Arengga pinnata Merr) Melalui Teknik Skarifikasi Dan Stratifikasi Dalam Mendukung Konservasi Hutan
Pengarang: Rosi Widarawati / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan

Karakteristik Dan Daya Perkecambahan Biji Pada berbagai Jenis Famili Fabaceae Koleksi Kebun Raya Cibodas
Pengarang: Indriani Ekasari / Fakultas Kehutanan UGM, 2011
subyek:Manajemen produktivitas Hutan



jurnal science Direct

PENGUMUMAN

Perpustakaan Tutup/ Libur Tanggal 9 Mei 2013 dikarenakan libur nasional kenaikan yesus kristusdan tanggal 31 Mei dikarenakan Jum'at Terakhir untuk pembenahan pustaka

KATALOG

Simple Digital Library System

e-book

I - Library

blog perpustakaan fkt ugm

Total Pageviews

Artikelperpustakaanfktugm. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

 

PELAYANAN

Pelayanan Perpustakaan Senin s/d Kamis buka Jam 08.00 - 15.30 wib sedangkan hari jum'at buka jam 08.00 - 14.30 wib. untuk jum'at terakhir perpustakaan tutup
Mau buat buku tamu ini ? Klik di sini
Widget edited by super-bee

HEADLINE

Live Trafic Feed

Followers

 

Random Template

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger